Hikmah Hari Ini :

"Kaya yang Sebenarnya Adalah Ketenangan Jiwa"

Minggu, 06 Mei 2012

Kekuatan di Balik kerapuhan


Pukul empat pagi, adzan shubuh belum berkumandang, namun suara kokokkan ayam  dari belakang rumahku sudah terdengar saling bersahutan. Aku terbangun dari tidur dan merasakan sepi. Ku pandangi wajah ibu disampingku, wajah yang lelah itu masih terlelap. Kupandangi sosoknya, sosok manusia yang paling kucintai, sosok yang telah membuatku ada di muka bumi ini. Ibu yang telah melahirkan, menyusui, melindungi, menjaga, dan mempersiapkan segala kebutuhanku. Yang dengan setia menemani dan menyayangiku sampai saat ini. Seberapa besar pun aku membayarnya, tak akan cukup membalas semua kebaikan yang telah ibu berika padaku. Kulirik lagi wajah nenekku, adikku, dan kakakku. Mereka masih tertidur pulas. Mereka semua adalah semangatku untuk selalu bangun pagi. Namun pagi ini aku tak bersama semangat itu. Keringatku bercucuran. Aku meriang, kepalaku pusing. Aku sakit, badanku panas dingin. Aku merancau seorang diri.… Ya Allah, kuatkan hambaMu yang lemah ini, kuatkan,, kuatkan Ya Allah…












Yaa, aku memang harus bekerja keras. Demi mengejar pelangi cita-citaku dan demi membantu ibuku yang selama ini berjuang seorang diri menghidupi kami, anak-anaknya. Mungkin akulah satu-satunya anak yang menjadi harapannya. akulah anak yang selalu diharapkan untuk melanjutkan pendidikan tertinggi adikku satu-satunya.  Oleh karena itu, aku tak ingin berleha-leha. Apa yang bisa aku kerjakan, aku kerjakan. Meskipun aku bodoh, aku semangat mengejar cita-citaku menjadi guru. Mengajar dengan ilmuku yang teramat secuil dari pagi hingga malam hari. Ketika, ada jam kuliah, aku sangat bersemangat datang ke kampus dan mengikuti perkuliahan dengan sungguh-sungguh. Dan meskipun lelah, ku lanjutkan dengan mengejar mimpiku yang lain: menulis hingga dini hari. Dan di lain kesempatan aku masih saja mencari sambilan lain seperti berdagang dan mengajar privat kerumah-rumah.Aku tak ingin menyerah pada nasib. kalau sudah menyerah pada nasib, siapa yang akan membelaku selain aku sendiri..?





^ Aida Bintun Nahl ^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar